1 September
Pukul 11.51
“Halo naf, kamu lagi dimana?
“Halo ka Sri, aku sudah jalan ka lagi di bus, jam 12 an aku sampe lokasi yaa”
“Kamu sudah baca belum teknis untuk jualan nanti naf?
“Sudah ka, tinggal praktek langsung aja biar lebih paham lagi hehe”
Begitu sekiranya telepon singkat yang kuterima saat perjalanan menuju lokasi festival Plastik Detox, yang akan berlangsung pada Minggu sore awal bulan September itu. Kurang lebih 20 detik, waktu yang cukup untuk menanyakan kesiapanku tentang kedai teguk segar yang nantinya aku isi sebagai satu-satunya tenant kuliner yang menawarkan minuman segar dengan bahan alami.
Celana jeans highwaist warna biru muda dengan baju putih baseball bernomor punggung 25 tak lupa sepatu kets ternyaman dan jilbab dengan warna senada yang kukenakan untuk hadir pada acara festival itu, sehubung dengan tema dresscode yaitu putih dengan aksesoris anime. Aku meniru salah satu tokoh anime film kartun bertema baseball yang kutahu dan menggabungkannya dengan pinterest outfit.
“Minim plastik” klaim yang kubaca saat postingan festival ke-12 Plastik Detox terunggah pada platform sosial media @plastikdetoxbali, ini tahun kedua setelah aku bergabung menjadi relawan di Plastik Detox sejak tahun 2023 lalu.
Setelah 12 tahun aksi nyata berkomitmen dan berkontribusi langsung mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada UMKM dan menggantinya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mencegah timbunan sampah plastik memerlukan waktu lama untuk terurai secara alami dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Minggu sore di awal September menjadi puncak acara festival ke-12 berlokasi di Plaza Pasar Badung, setelah serangkaian road to festival dimulai sejak bulan Agustus lalu, diawali dengan lomba sosial media termasuk lomba foto, reels, sayembara menulis, dan seminar kemasan guna ulang yang sukses dilaksanakan.
Cuaca cerah dengan hembusan angin lembut seolah menyambut pembukaan gate yang dimulai pada pukul 4 Petang. Tamu undangan berdatangan, dan sejumlah cosplayer anime ikut meramaikan pintu kedatangan, tanda acara akan segera berlangsung.
Menggandeng badan pemerintah kota Denpasar, sejumlah komunitas peduli lingkungan, mitra media, juga berbagai sponsor ikut berperan dalam mensukseskan acara festival ke-12 Plastik Detox.
Seperti pohon Tabebuya yang menjadi simbol festival ke-12 yang berarti harapan dan perubahan, seperti itu pula cerminan perjalanan Plastik Detox selama 12 tahun yang sudah membawa perubahan perilaku dalam bijak menggunakan plastik sekali pakai dan menggantikan dengan alternatif guna ulang.
Tenant yang hadir juga berasal dari para anggota Plastik Detox sendiri, mulai dari makanan, minuman, alat kebersihan rumah tangga, pameran, merchandise, tarot juga 2 tenant khusus anime ikut menjadi bagian di festival. Masih dengan dukungan @taksureuse alat guna ulang yang berhasil mengurangi penggunaan plastik sekali pakai selama acara berlangsung. Terbaru dari festival kali ini, terdapat demo masak minim sampah yang langsung diperagakan oleh juru masak khas bali Novi Jayanti, yang juga membuka kelas memasak makanan khas bali secara pribadi dengan nama Novi’s Bali Kitchen. Tipat Cantok menjadi menu makanan khas bali yang dipilih, selain karena makanan ini populer juga karna bahan yang diperlukan cukup mudah didapat yaitu sayuran rebus dan ketupat yang disajikan dengan bumbu kacang.
Festival kali ini, aku berkesempatan menjadi bagian dari tenant kuliner yang ada yaitu tenant “teguk segar”. Satu-satunya tenant minuman yang mengisi acara festival saat itu karena anggota Plastik Detox yang seharusnya mengisi berhalangan hadir.
Minuman yang tersaji di sana tak lain yaitu es teh, es jeruk, dan es jeruk nipis yang terbuat dari bahan alami hasil bumi. Nama menu yang tersaji juga cukup menarik contohnya saja es teh manis berganti nama menjadi es teh tubruk semanis kamu, tak heran ada beberapa pengunjung yang tersenyum saat menu yang mereka pesan kubacakan kembali, sampai ada beberapa gombalan dan candaan dari mereka untuk membalas pujian yang kuberikan.
Tidak hanya demo masak minim sampah dan sejumlah tenant yang mengisi acara puncak festival, coswalk competition pun ikut menjadi bagian dari rangkaian acara puncak festival dilanjutkan dengan penampilan solo dance oleh Filo. Dj Kuro pun tak ketinggalan, hadir sebagai penutup dari rangkaian acara puncak festival Plastik Detox, beberapa lagu populer yang dimainkan dengan di remix menjadi musik RnB yang enak didengar telinga bahkan bisa membuatmu sedikit menganggukkan kepala.
Acara itu selesai pukul 9 malam, diakhiri dengan evaluasi selama kegiatan baik road to sampai acara puncak festival yang disampaikan bergantian dari masing-masing anggota, membersihkan juga merapikan sejumlah perlengkapan saat acara berlangsung dan terakhir sesi foto bersama sebagai penutup dari rangkaian kegiatan acara puncak festival Plastik Detox hari itu.
Pengalaman baru, teman- teman yang suportif juga evaluasi diri menjadi hal berharga yang aku pelajari saat festival kali ini. Terlepas dari aku merasa belum berhasil dalam mengkoordinasi lomba sosial media. Satu hal yang kuingat ka Sri bilang “fokus pada apa yang bisa kau kendalikan bukan pada apa yang tidak bisa”Terima kasih dan sampai jumpa di festival berikutnya.
Penulis: Nafisha