Hujan deras menyelimuti pagi pada Senin, 9 Desember 2024, tetapi semangat tim PlastikDetox tak goyah sedikit pun. Dengan penuh antusias, tim PlastikDetox sibuk mempersiapkan workshop di aula FISIP UNUD, memastikan setiap detail berjalan baik meski cuaca terlihat “sedih”. Tim menyiapkan aneka makanan manis dan asin untuk menghangatkan suasana yang mendung dan kelabu, yang langsung menggugah selera. Donat lembut yang menggoda, gorengan yang bikin nagih. Tak ketinggalan, Taksu alat makan guna ulang andalan PlastikDetox juga diperkenalkan kepada para mahasiswa. Pukul 08.30, para mahasiswa yang datang langsung disambut hangat dengan hidangan ini, menciptakan suasana akrab di depan aula. Senyum lebar dan obrolan seru pun mulai mengisi pagi itu, membuktikan bahwa meski cuaca tak bersahabat, semangat dan antusiasme bisa mengubah segalanya.
Workshop ini adalah upaya PlastikDetox untuk memperkenalkan konsep guna ulang. Dengan gaya khas PlastikDetox, workshop ini menggunakan pendekatan kreatif melalui games seru yang mahasiswa nggak bisa duduk diam. Acara dibuka dengan sesi ice breaking yang langsung menyesuaikan suasana. Peserta dibagi menjadi kelompok berdasarkan “urutan lahir” mereka: anak pertama, anak tengah, dan anak bungsu. kehebohan dimulai dengan gelak tawa yang memenuhi ruangan ketika setiap kelompok sangat bersemangat mulai berdebat dan membela posisi mereka untuk mengulik stereotip yang sering bikin geli tetapi kadang ada benarnya juga. Seperti anak pertama merasa mereka paling bertanggung jawab, anak tengah selalu membuktikan diri mereka diabaikan, sementara anak bungsu dianggap si paling jago ngeles. Teman-teman sepakat gak dengan pernyataan stereotip di atas?
Kegiatan dilanjutkan dengan roleplay yang dilakukan oleh tim PlastikDetox. Kami melakukan improvisasi drama yang menceritakan keadaan mahasiswa yang masuk rumah sakit akibat dehidrasi karena kesulitan mengisi kembali botol minum di kampus. Roleplay ini dibawakan langsung oleh tim PlastikDetox dan disaksikan oleh mahasiswa untuk menunjukan studi kasus. Studi kasus ini bukan hanya menghibur, tetapi juga membuka mata para mahasiswa tentang pentingnya akses pengisian ulang botol minum di kampus. Reaksi penonton? tawa bercampur refleksi, membuat pesan yang ingin disampaikan semakin mengena.
Akhirnya, tibalah pada puncak acara yaitu Focus Group Discussion (FGD). Dalam sesi ini, kelompok sulung, tengah, dan bungsu merefleksikan konsep guna ulang dan merancang ide refill station yang ideal bagi kampus mereka. Hasilnya juga luar biasa! Setiap tim menyuguhkan konsep yang kreatif dan inovatif, mulai dari desain refill station yang unik hingga strategi menarik mahasiswa lain untuk terlibat dalam pemeliharaan refill station.
Sebagai penutup, Anna Sutanto mengambil alih panggung dengan kesimpulan yang menggugah. Ia merangkum hasil diskusi, menyoroti keraguan yang sempat muncul, dan menanamkan harapan besar di benak para peserta. Tak terasa, seluruh rangkaian acara berakhir dengan penuh semangat. Para peserta meninggalkan ruangan dengan senyum lebar, membawa serta ide-ide baru dan semangat perubahan. Tim PlastikDetox berhasil menciptakan momentum yang bukan hanya membangkitkan kesadaran, tetapi juga memicu tindakan nyata. Kampus FISIP UNUD kini memiliki harapan baru untuk menjadi pelopor dalam gerakan mengurangi plastik sekali pakai, dimulai dari langkah sederhana yaitu pengadaan refill station di kampus. Workshop ini bukan hanya sebuah acara, melainkan langkah awal yang menjanjikan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kampus.